Perbandingan Sistem Pendidikan: Indonesia vs Iran

Pendahuluan

Pendidikan adalah fondasi utama dalam membentuk karakter dan kompetensi generasi muda. Meski Indonesia dan Iran memiliki latar belakang budaya dan politik yang berbeda, keduanya menempatkan pendidikan sebagai prioritas nasional. Artikel ini membandingkan struktur pendidikan formal dari usia dini hingga perguruan tinggi, serta jenis-jenis sekolah dan pendekatan kurikulum.



Tabel Perbandingan Jenjang Pendidikan

Jenjang PendidikanIndonesiaIranCatatan Perbandingan
Usia DiniPAUD: KB (2–4 th), TK (4–6 th)Prasekolah (non-wajib, usia 4–6 th)Iran lebih longgar, banyak dikelola swasta
DasarSD (6 tahun, usia 6–12 th)Dabestan (5 tahun, usia 6–11 th)SD di Iran lebih singkat
Menengah PertamaSMP (3 tahun, usia 12–15 th)Sekolah Menengah Pertama (3 tahun)Mirip durasi dan kurikulum dasar
Menengah AtasSMA/SMK (3 tahun, usia 15–18 th)Sekolah Menengah Atas (3 tahun)Iran punya jalur akademik & kejuruan
Perguruan TinggiD1–D4, S1, S2, S3Diploma, Sarjana, Magister, DoktorIran punya universitas umum & Islam

Jenis Sekolah dan Pengelolaan

AspekIndonesiaIran
Sekolah NegeriDikelola pemerintah pusat/daerahDikelola oleh Kementerian Pendidikan
Sekolah SwastaBanyak variasi: umum, agama, internasionalUmumnya berbasis Islam atau swasta umum
Sekolah IslamMadrasah (MI, MTs, MA) di bawah KemenagSekolah Islam wajib nilai-nilai syariah
Sekolah InternasionalAda di kota besar, kurikulum asingSangat terbatas, diawasi ketat
Sekolah VokasiSMK, politeknik, akademiJalur kejuruan di SMA & universitas teknis

Kurikulum dan Filosofi Pendidikan

Indonesia

  • Kurikulum Nasional (Kurikulum Merdeka, sebelumnya K13)

  • Fokus pada literasi, numerasi, karakter, dan kompetensi abad 21

  • Pendidikan agama sesuai keyakinan masing-masing

  • Fleksibilitas tinggi di sekolah swasta dan internasional

Iran

  • Kurikulum nasional berbasis Islam dan nasionalisme

  • Bahasa Persia sebagai bahasa utama, Arab sebagai pelajaran wajib

  • Pendidikan agama Islam sangat dominan, bahkan di sains dan sejarah

  • Setelah Revolusi 1979, kurikulum dirombak untuk menanamkan nilai-nilai syariah

Analogi Cepat: Jalur Pendidikan

Bayangkan sistem pendidikan sebagai jalur kereta:

  • Di Indonesia: KB → TK → SD → SMP → SMA/SMK → D1–S3

  • Di Iran: Prasekolah → Dabestan → Menengah Pertama → Menengah Atas → Diploma/Sarjana/Magister/Doktor

Statistik dan Akses

  • Indonesia: Wajib belajar 12 tahun, banyak program BOS dan KIP untuk akses pendidikan.

  • Iran: Pendidikan gratis hingga SMA, perguruan tinggi bersubsidi namun kompetitif

Kesimpulan

Indonesia dan Iran sama-sama menekankan pentingnya pendidikan, namun pendekatan mereka sangat dipengaruhi oleh nilai-nilai lokal. Indonesia lebih plural dan fleksibel, sementara Iran lebih sentralistik dan berbasis ideologi Islam. Keduanya menghadapi tantangan seperti kesenjangan akses, kualitas guru, dan modernisasi kurikulum.

Komentar

Postingan populer dari blog ini

Jenjang Karir Pelajar Agama di Iran: Dari Talabeh hingga Akhund dan Seterusnya

Mengapa Perbedaan Hari Lahir Rasulullah Disebut Minggu Persatuan di Iran?

Ilmu di Bintang Soraya dan Orang Persia: Dari Hadis Hingga Kenyataan di Iran