Kekuatan Militer Iran: Mengenal Basij, Pasdaran, Artesh, dan Niro Entezami
Iran dikenal sebagai salah satu negara dengan sistem pertahanan dan keamanan yang unik. Tidak seperti banyak negara lain yang hanya mengandalkan militer konvensional, Iran memiliki beberapa lapisan kekuatan militer dan aparat keamanan dengan peran dan tugas yang berbeda. Keempat elemen utama ini adalah Basij, Pasdaran (IRGC), Tentara Konvensional (Artesh), dan Polisi Nasional (Niro Entezami/NAJA).
Artikel ini akan mengulas masing-masing dari mereka, mulai dari fungsi, jumlah personel, hingga peran strategisnya dalam menjaga keamanan dan stabilitas Republik Islam Iran.
Basij: Kekuatan Relawan Ideologis
Basij adalah organisasi paramiliter berbasis sukarelawan yang berada di bawah kendali Pasdaran dan Pemimpin Tertinggi Iran. Didirikan setelah Revolusi 1979, Basij menjadi salah satu pilar utama dalam menjaga moral publik, menegakkan norma sosial, serta mengawasi ketaatan pada hukum Islam.
Selain itu, Basij juga terlibat dalam operasi keamanan internal, penindakan protes, dan bahkan pembasmian jaringan mata-mata asing. Jumlah anggotanya diperkirakan mencapai 600.000 hingga lebih dari satu juta orang jika termasuk cadangan. Kekuatan besar ini membuat Basij sering disebut sebagai “lengan sosial” dari Pasdaran.
Pasdaran (IRGC): Penjaga Revolusi dan Kekuatan Regional
Pasdaran, atau Islamic Revolutionary Guard Corps (IRGC), adalah kekuatan militer elite yang dibentuk untuk melindungi Revolusi Islam dari ancaman internal maupun eksternal. Berbeda dengan tentara konvensional, IRGC berorientasi pada ideologi dan loyalitas kepada sistem Republik Islam.
IRGC memiliki cabang-cabang khusus seperti Angkatan Darat, Angkatan Laut, Angkatan Dirgantara, hingga Quds Force yang bertugas menjalankan operasi luar negeri. Pasukan ini juga menaungi Basij dan memiliki kendali atas rudal serta drone Iran. Jumlah personelnya berkisar antara 125.000 hingga 190.000 orang.
Selain peran militernya, IRGC juga dikenal memiliki pengaruh besar dalam perekonomian Iran, menguasai berbagai sektor bisnis strategis.
Artesh: Tentara Konvensional Iran
Artesh adalah angkatan bersenjata reguler Iran yang diwariskan sejak masa monarki sebelum Revolusi 1979. Tidak seperti Pasdaran, Artesh lebih fokus pada pertahanan tradisional negara, meliputi darat, laut, udara, dan pertahanan udara.
Jumlah personel Artesh mencapai sekitar 420.000 orang, dengan komposisi terbesar ada di Angkatan Darat. Namun, keterbatasan peralatan modern membuat Artesh sering dianggap sebagai kekuatan yang kurang diutamakan dibandingkan Pasdaran. Kendati begitu, Artesh tetap menjadi pilar penting untuk pertahanan nasional, khususnya dalam menghadapi ancaman dari luar negeri.
Niro Entezami (NAJA): Polisi Nasional dan Keamanan Dalam Negeri
Selain militer, Iran memiliki kekuatan keamanan internal yang besar melalui Niro Entezami, yaitu kepolisian nasional yang dibentuk dari penggabungan gendarmerie, kepolisian kota, dan komite revolusioner pada awal 1990-an.
NAJA memiliki sekitar 260.000 hingga 360.000 personel dan bertanggung jawab atas berbagai aspek penegakan hukum, mulai dari lalu lintas, anti-narkotika, patroli perbatasan, hingga kepolisian dunia maya (Cyber Police/FATA). Salah satu unit yang paling dikenal adalah “Polisi Moral” yang berfokus pada penegakan aturan berpakaian Islami.
Unit khusus seperti NOPO (pasukan elit anti-teror) juga berada di bawah kendali NAJA, dengan peran signifikan dalam menanggapi protes atau kerusuhan besar.
Struktur militer dan keamanan Iran dibangun dengan sistem berlapis: Artesh menjaga pertahanan konvensional, Pasdaran dan Basij berperan sebagai penjaga ideologi dan stabilitas rezim, sementara NAJA menangani penegakan hukum sehari-hari. Kombinasi ini menciptakan jaringan pertahanan dan kontrol sosial yang kuat, sekaligus mencerminkan bagaimana Iran memadukan kekuatan militer tradisional dengan aparat keamanan ideologis.
Referensi

Komentar
Posting Komentar